PERAN AKUNTAN MANAJEMEN DAN ETIKA PROFESIONAL
AKUNTAN PUBLIK DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN BAGI PERUSAHAAN
Pengambilan keputusan (decision making)
adalah memilih salah satu diantara berbagai alternatif tindakan yang ada.
Pemilihan ini biasanya menggunakan dasar ukuran tertentu, apakah profitabilitas
atau penghematan cost. Keputusan-keputusan tersebut memerlukan informasi.
Semakin tinggi kualitas informasi, semakin tinggi kualitas yang diambil.
Informasi akuntansi manajemen menyediakan informasi kuantitatif, meskipun
informasi yang dibutuhkan oleh manajemen meliputi juga informasi kualitatif
seperti kesan masyarakat, intuisi manajemen, tanggung jawab sosial, reaksi
pelanggan, sikap karyawan dll. Meskipun hanya memberi informasi kuantitatif,
bukan berarti akuntansi manajemen tidak berguna. Setidak-tidaknya sebagian dari
kebutuhan manajemen sudah dapat dipenuhi olehnya. Bahwa manajemen menggunakan
informasi kuantitatif dalam mengambil keputusan adalah sesuatu yang tidak dapat
disangkal.
Para manajer berusaha menyusun situasi
pengambilan keputusan dalam bentuk kuantitatif sebanyak mungkin, sehingga
pilihan diantara berbagai alternatif dapat dibuat dengan dasar yang
sistematik. Jadi dengan informasi kuantitatif para pengambil keputusan :
1) Dapat
mengikuti proses yang logis di dalam memilih berbagai alternatif
2) Dapat
mempertanggung jawabkan setiap langkah yang diambil
3) Dapat
mengevaluasi hasil-hasil yang dicapai
Proses pengambilan keputusan meliputi empat
tahap berikut:
1) Menentukan
masalah dengan penekanan pada tujuan yang hendak dicapai
2)
Mengidentifikasi berbagai alternatif tindakan
3) Mendapatkan
informasi yang relevan dan menyingkirkan informasi yang tidak relevan
4) Membuat
keputusan
Keputusan dapat berbeda-beda dalam hal tingkat
mereka distrukturkan. Keputusan
terstruktur bersifat berulang-ulang, rutin dan dipahami dengan baik
sehingga dapat didelegasikan kepada pegawai ditingkat yang lebih rendah dalam
suatu organisasi. Keputusan terstruktur sering kali dapat diotomatisasikan.
Keputusan semi
terstruktur ditandai dengan
peraturan-peraturan yang tidak lengkap untuk mengambil keputusan, dan adanya
kebutuhan untuk membuat penilaian serta pertimbangan subjektif sebagai pelengkap
analisis data yang formal. Menetapkan anggaran pemasaran untuk suatu produk
baru adalah contoh dari keputusan semi terstruktur. Walaupun keputusan seperti
ini biasanya tidak dapat secara penuh diotomatisasikan namun sering didukung
oleh bantuan dari keputusan yang diambil berdasar hasil dari komputer.
Keputusan tidak
terstruktur bukan merupakan
keputusan yang berulang dan rutin. Contohnya adalah memilih sampul depan sebuah
majalah, mengontrak manajemen tingkat senior, dan memilih proyek penelitian
awal yang akan dilakukan. Tidak ada kerangka atau model yang dapat memecahkan
masalah sejenis ini. Bahkan dibutuhkan banyak sekali pertimbangan dan intuisi.
Walaupun demikian keputusan tidak terstruktur dapat didukung oleh bantuan dari
keputusan yang diambil berdasar hasil komputer, yang berfungsi untuk
memfasilitasi pengumpulan informasi dari berbagai sumber.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar