Sektor
usaha mikro terkendala permodalan
Kuntadi - Koran
Sindo
Kamis,
25 Oktober 2012 − 17:21 WIB
Sindonews.com – Sektor usaha
di Indonesia, sebanyak 92 persen didominasi sektor usaha mikro. Sektor usaha
ini sulit berkembang karena terkendala akses pemodalan dan perbankan.
Padahal sektor ini
banyak menciptakan lapangan kerja untuk mengentaskan kemiskinan dan
pengangguran. General Secretary Gerakan Bersama Pengembangan Keuangan Mikro
(Gema PKM) Indonesia, Bambang Ismawan mengatakan, usaha mikro yang ada di
Indonesia jumlahnya lebih dari 51 juta.
Dari jumlah itu,
hanya sekitar 20 persen saja yang sudah terjangkau layanan keuangan dan
perbankan. “Perlu terobosan agar mereka mudah mendapat akses perbankan karena
jumlahnya mencapai 92 persen dari sektor usaha yang ada di Indonesia,” jelas
Bambang pada penutupan Temu Nasional ke-IV Keuangan Mikro, di Hotel UNY Yogyakarta,
Kamis (25/10/2012).
Sektor usaha mikro,
ujarnya, sangatlah vital dalam mendukung perekonomian nasional. Pasalnya,
mereka banyak menciptakan lapangan kerja dan pengangguran. Bahkan tidak sedikit
bekerja pada sektor ini menjadi tumpuan hidup sekitar 200 juta warga Indonesia.
Bambang mengaku,
prihatin dengan minimnya sektor mikro yang belum tersentuh lembaga keuangan.
Mereka kebanyakan mencari rentenir, jika terkendala modal. Meskipun bunganya
tinggi, mereka cukup senang karena prosesnya yang mudah.
“Lembaga keuangan
mikro harus bisa belajar karena yang diperlukan pelaku tidak memulu financial,
tetapi juga aspek sosial dan budaya,” jelasnya.
Salah satu yang perlu
diikuti adalah melakuakn aksi jemput bola. Lembaga keuangan mikro jangan hanya
duduk di kantor menunggu nasabah, namun mereka harus turun mencari
nasabah.
Pada pertemuan itu
juga disepakati pembentukan lembaga wholesaler atau organisasi
Apex. Modal yang diberikan harus tepat sasaran, sehingga bukan justru
menjadikan masalah baru bagi pelaku usaha mikro.
Analisis :
Pemerintah seharusnya memberikan perhatian dan dukungan lebih kepada
para pengusaha dari sektor mikro ini, karena sektor usaha di Indonesia ini di dominasi oleh usaha mikro pastinya ini
akan memberikan keutungan yang besar untuk negara khususnya masyarakat, banyak
tenaga kerja yang terserap jika semakin banyak usaha yang didirikan, dan jika
hal ini di dukung dengan kemudahan akses keuangan dan perbankan bagi para
pengusaha kecil pasti nya lama kelamaan Indonesia bisa mandiri untuk
menghasilkan produk-produk yang di butuhkan, atau bahkan bisa menghasilkan
lebih untuk di ekspor ke luar negeri. Jika masyarakat kita ingin berusaha untuk
mandiri menciptakan lapangan pekerjaan ini merupakan hal positif dan seharusnya
akses untuk mengembangkan bisnis ini di beri kemudahan. Jangan sampai banyak
usaha yang harus gulung tikar hanya karena modal kurang dan tidak adanya jalan
untuk melancarkan usaha mereka,jangan sampai usaha yang seharusnya bisa jadi
besar malah harus berurusan dengan rentenir sehingga menghambat keuangan dan
hasil produksi mereka.