Sabtu, 24 November 2012


BI prediksi target investasi sepuluh persen tercapai
Selasa, 13 November 2012 22:49 WIB | 1079 Views
Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia memprediksi faktor investasi pada 2012 mencapai sepuluh persen jika ekonomi nasional bisa tumbuh 6,3 persen.

"Target sepuluh persen itu berdasarkan kondisi tahun ini. Artinya, jika ekonomi bisa tumbuh 6,3 persen maka faktor investasi itu bisa sepuluh persen," kata Deputi Gubernur BI Hartadi Sarwono usai pembukaan seminar internasional "Asia sebagai Penggerak Pertumbuhan Ekonomi Global: Fokus Investasi di Indonesia" di Gedung BI, Jakarta Pusat, Selasa.

Namun, Hartadi mengatakan tidak ada tekanan kepada BI untuk mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang ditujukan untuk mengejar ekses likuiditas dari target faktor investasi tersebut.

"Saat ini yang perlu kita lakukan adalah duduk tenang sambil memonitor situasi ekonomi global, khususnya di Amerika Serikat," katanya.

Dalam waktu dekat ini, AS berencana mengeluarkan "quantitative easing III" yang menurut Hartadi, bisa menjadi faktor adanya arus modal yang masuk ke Indonesia.

"Bahkan sekarang pun sudah terasa adanya arus modal masuk ke Surat Berharga Negara (SBN)," katanya.

Hartadi menambahkan Jika arus modal masuk ke Indonesia semakin banyak, khususnya dari investasi, nantinya bisa dimanfaatkan untuk pembiayaan kegiatan ekonomi.

"Harus diakui bahwa memang sulit untuk memperkirakan kapan arus modal masuk. Tapi kalau melihat dari faktor kemampuan Indonesia untuk menarik kegiatan ekonomi, khususnya investasi maka `capital inflow` akan masuk," kata Hartadi.

Analisis :

Jika ingin faktor Investasi meningkat 10 persen, seharusnya perbaiki dulu sarana yang menunjang untuk para investor menanamkan modalnya, berantas segala kasus korupsi yang masih saja menjadi masalah yang  sangat memalukann, bagaimana bisa seorang investor mempercayakan begitu saja menanamkan modal mereka sementara mereka tau jika tingkat korupsi di Indonesia sangat tinggi, dan dengan menjalankan  kebijakan-kebijakan pro rakyat hingga tidak terjadi demo seperti demo kenaikan upah buruh yang membuat banyak investor kabur, bahkan calon-calon investor yang tadinya melihat peluang yang bagus di Indonesia menjadi enggan karena permasalahan yang sedang  terjadi di negara ini . jika hal – hal tersebut sudah di perbaiki tentulah para investor akan datang dan akan menjadi keuntungan untuk Indonesia tidak hanya dari faktor keuangan melainkan Indonesia bisa di lihat sebagai negara yang memang berlandaskan hukum adil yang kuat , bersih dan terpenuhi fasilitas untuk berjalannya usaha di dalam negeri .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar