Rabu, 21 November 2012


Upah minimum naik, daya saing RI turun
Michael Agustinus - Sindonews
Sabtu,  17 November 2012  −  13:57 WIB

Sindonews.com - Tahun 2013 mendatang direncanakan akan ada kenaikan upah minimum hingga Rp2 juta per bulan. Kenaikan upah minimum ini diprediksi akan menurunkan daya saing Indonesia. Padahal, pada saat yang bersamaan, produk-produk impor membanjiri pasar domestik.

"Tentunya ini akan mempunyai implikasi kepada perusahaan-perusahaan yang notabene sekarang ini menghadapi kompetisi dengan produk-produk impor. Ini yang harus kita cermati," jelas pengamat ekonomi Dirgo D Purbo usai acara Polemik Sindo Radio Network  di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (17/11/2012).

Selain kenaikan upah minimum, sambung Dirgo, masalah yang dihadapi para pengusaha di Indonesia akan semakin bertambah runyam dengan rencana pemerintah menaikkan tarif dasar listrik (TDL). "Biaya buruh naik, operasional rencananya TDL juga naik," lanjutnya.

Dirgo juga memperkirakan, peningkatan upah minimum pada tahun depan akan mendorong angka inflasi, sebab biaya produksi ikut bertambah dan implikasinya harga barang-barang secara umum menjadi semakin mahal.

"Tentunya mempunyai dampak inflasi nanti dalam konteks secara makro ekonomi karena tuntutan ini kan artinyacost biaya operasional semuanya naik," simpul dia. 

Analisis :

Dengan upah minimum yang sekarang di rasa tidak mencukupi kebutuhan hiduplah yang membuat para buruh mendesak untuk menaikan upah minimal kerja, harga kebutuhan pokok yang sekarang tidak bisa mereka imbangi dengan pendapatan mereka sekarang, seharusnya berawal dari penurunan harga pokok, dan tidak di naikannya tarif listrik yang di harapkan oleh para buruh dan pengusaha agar tidak semakin rumitnya masalah perekonomian di bidang usaha. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar